Kata-Kata Peribahasa Adat

Kata-Kata Peribahasa adat 

 Kata-Kata Peribahasa  Adat adalah Kata - kata peribahasa yang biasanya menjadi tradisi ketetapan aturan hukum adat suatu wilayah atau suatu masyarakat adat yang menjadi aturan hukum atau adat yang menjadi pedoman bagi sebagian orang atau wilayah tertentu, dimana apabila ada seseorang masyarakat yang melanggar aturan tersebut maka akan dikenakan sanksi dan  diasingkan dari masyarakat tertentu. Bisa  juga berisi tentang pepatah adat, hukum syara, dan aturan agama yang harus senantiasa menjadi pedoman dalam kehidupan masyarakat adat. Berikut ini contohnya :

1. Adat bersendi syara. syara bersendi kitabulloh
setiap menyelesaikan urusan supaya mengacu peraturan yang telah ada baik berpakaian dengan agama, maupun pemerintahan.

2. Adat diisi tembaga dituang
melakukan pekerjaan jangan menyimpang dari peraturan.

3. Adat dunia balas membalas,syariat palu-memalu
kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan

4. Adat gunung tempatan kabut
orang kaya biasanya sebagai tumpuan orang orang yang meminta minta sedangkan orang yang mengerti tempat meminta nasehat.

5. Adat hidup tolong menolong. adat mati jenguk menjenguk
kita haruslah saling tolong menolong dalam segala hal. Hendaklah kita dapat bersosialisasi dalam hidup bermasyarakat.

6. Air mudik ke sungai semua teluk dijalani
membeli sesuatu tanpa diperhitungkan terlebih dahulu.

7. Air sama ari kelak menjadi satu, sampah ke tepi juga
bila terjadi perselisihan dalam keluarga, pada akhirnya akan berbaikan kembali.

8. Air susu dibalas dengan air tuba
kebaikan dibalas dengan kejahatan

9. Air tenang menghanyutkan
orang yang pendiam biasanya pandai

10. Air tenang jangan dikira tidak berbuaya
orang yang pendiam tetapi penakut.

11. Air yang dingin juga dapat memadamkan api
orang yang sedang marah dapat dilunakkan dengan kata kata yang lemah lembut.

12. Air orang disauk ranting orang dipatah, adat orang diturut
seseorang yang dapat menyesuaikan diri dalam lingkungannya yang baru.

13. Bagai air di daun talas
orang yang pendiriannya tidak tetap.

14. Bagai menampung air dengan timah pasuk
diberi kepercayaan tidak dilaksanakan dengan sebaik baiknya.

15. Bagai air di titik bebatuan
menasehati orang yang keras kepala hanya sia sia saja.

16. Bagai mencingcang air
mengerjakan sesuatu yang tak mungkin berhasil.

17. Bagai minum air bercacing
seseorang yang terpaksa mengerjakan suatu pekerjaan yang tak disukainya.

18. Bermain air basah, bermain api letup
setiap pekerjaan pastilah ada resikonya.

19. Dari telaga yang jernih tak akan mengalir air yang keruh
orang tua yang bertabiat  baik dan akan diturut oleh anak sampai cucunya.

20. Dimandikan dengan air segenuk
membantu tetapi tidak disesuaikan dengan apa yang dipinta.

kata-kata peribahasa pantun adat